Bab V
Manajemen dan Organisasi
1.
Manajemen
·
Pengertian
dan Peran Manajemen
Definisi
manajemen menurut Profesor Oei Liang Lee adalah sebagai berikut:
Ø Manajemen
adalah ilmu atau seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta menagawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ø Manajemen
merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang
tersedia semaksimum mungkin. Akan tetapi perlu diperhatikan bahawa dalam
mencapai tujuan perusahaan harus memperhatikan secara optimal terhadap
kepentingan-kepentingan yang menyangkut kepentingan konsumen, penanaman modal,
anggota perusahaan (karyawan), pemerintah, masyarakat dan supplier.
Ø Manajemen
merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat
sebagai manager untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen.
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien
dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen
didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin -
dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
§ Peranan
Manajemen
Ø Melaksanakan
kegiatan Planning, Organizing, Leading and Controlling melalui peranan yang
harus dilakukan antar pribadi (hubungan interpersonal) yang sangat membantu
melaksanakan tugas pekerjaan.
Ø Pemberi
informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan pekerjaannnya terutama
informasi mengenai policy perusahaan (Informational Role)
Ø Mengimplementasikan
suatu keputusan perusahaan di dalam kegiatan perusahaan (Decesion Role)
§ Tujuan-tujuan
Manajemen, terdiri atas 4 :
1. Manajemen
Organisasional
Ditujukan
untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia dalam memberikan
kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu
departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer,
namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.
Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal
yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Manajemen
Fungsional
Ditujukan
untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen
sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan
organisasi.
3. Manajemen
Sosial
Ditujukan
untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap
organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi
keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Manajemen
Personal
Ditujukan
untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang
dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal
karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan,
dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan,
kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan
organisasi.
·
Fungsi
dan Proses Manajemen
Fungsi
manajemen merupakan perincian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer
dalam mengelola perusahaan, dimana secara garis besar fungsi manajemen dibagi
menjadi 5 bagian yaitu:
a. Planning
b. Organizing
c. Directing
d. Coordinating
e. Controlling
a. Planning
Perencanaan
Planning
adalah suatu fungsi pemilihan alternatif melalui suatu proses yang rasional
untuk mengambil keputusan terhadap objective perusahaan, policy, program maupun
prosedur untuk memperbaikinya.
Fungsi planning dalam manajemen merupakan fungsi dasar dari
fungsi-fungsi yang lainnya, karena perencanaan merupakan tujuan, arah,
strategi, aturan maupun program yang akan selalu menajadi bagian penting dari
pelaksanaan fungsi, mamajemen lainnya.
Pengambilan keputusan dalam fungsi perencanaan agar dapat
disebut sebagai tindakan yang rasional harus memenuhi syarat sebagai berikut:
§ Dapat
menganalisa danmenilai dari berbagai alternatif yang sesuai dengan tujuan
perusahaan yang hendak dicapai perusahaan
§ Mempunyai
kemauan yang teguh dan optimis untuk yakin akan keberhasilan pelaksanaan
perencanaan
§ Bisa
memperkirakan kekurangan yang terjadi dan menagantisipasinya
Fungsi
perencanaan bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan
efektif
d. Memudahkan pengawasan.
e. Mendorong orang memberikan prestasi.
b. Organizing
(Pengorganisasian)
Fungsi
pengorganisasian adalah kegiatan dalam menentukan macam kegiatan beserta jumlah
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan maupun pengelompokan
kegiatan-kegiatan beserta orang-orangnya yang sesuai dengan kegiatannya
disertai adanya pendelegasian wewenang.
Ada
empat bagian penting yang perlu diketahui dalam pengorganisasian, yaitu:
1. Staffing
Staffing
merupakan suatu kegiatan yang melakukan pembagian kelompok-kelompok kerja
menurut jenisnya beserta pengisian orang-orang yang sesuai dengan keahliannya.
2. Delegation
of Authority
Yaitu
pendelegasian wewenang dari seorang atasan kepada bawahannya sesuai dengan
struktur organisasi maupun kedudukan bawahannya/ kemampuan bawahannya.
3. Departementasi
Yaitu
pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sejenis untuk kemudian dipisahkan dengan
kegiatan lainnya dimana antara pengelompokan kegiatan tersebut tetap terjalin
koordinasi dalam kerja sama.
4. Personalia
Kepegawaian
ini sangat penting dalam hubungannya dengan para bawahan baik hubungan bersifat
formal (sesuai dalam strutur organisasi) maupun informal (timbul karena
kebutuhan sosialisasi anggota).
c. Directing
Directing
atau pengarahan (= actuating = leading = commanding) adalah kegiatan yang
khususnya ditunjukan untuk mengatasi dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pemimpin
secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja secara sukarela
menyumbangkan tenaganya seefesien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan
organisasi.
d. Koordinasi
Koordinasi
adalah fungsi yang harus dilakukan seorang menejer ajar terdapat suatu
komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiatan
sehingga bisa mencapai tujuan organisasi.
e. Controlling
(Pengawasan)
Pengawasan
merupakan fungsi yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang perlu
dilakukan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan perencanaan yang
telah ditetapkan.
·
Ciri-ciri
Manajemen Profesioanal
Ciri-Ciri
Manajer Profesioanal:
1. Mempunyai
rasa percaya diri yang besar.
2. Berpandang
jauh kedepan.
3. Berwawasan
luas.
4. Berorientasi
pada tujuan pencapaian dan hasil.
·
Keterampilan
Manajemen yang Dibutuhkan
§ Menurut Robert
L.Katz :
1. Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3. Keterampilan
teknis (technical skill)
§ Menurut ricky W. Griffin:
1. Keterampilan
manajamen waktu.
2. Keterampilan
membuat keputusan.
2.
Organisasi
·
Definisi
Organasasi
Pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi
oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Sedangkan
pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja
sama dengan menempatkan tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab
masing-masing untuk mencapai suatu tujuan.
Berikut
beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1. Prof
Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi
ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
2. Drs.
Malayu S.P Hasibuan
Organisasi
ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya
merupakan alat dan wadah saja.
3. Prof.
Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. James
D Mooney
Organization
is the form of every human, association for the assignment of common purpose”
atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
5. Chester
L Bernard (1938)
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih (Define organization as a
system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan
misi yang sama.
6. Paul
Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi
adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection
people, arranged into groups, working together to achieve some common
objectives).
7. Stoner
Mengatakan
bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
8. Stephen
P. Robbin
Menyatakan
bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara
sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja
atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
·
Pentingnya
Mengenal Organisasi
a. Terciptanya
hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b. Setiap
anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
c. Spesialisasi
dalam melaksanakan tugas
·
Bentuk-bentuk
Organisasi
Bentuk
struktur organisasi dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:
1. Organisasi
Lini
Organisasi
Lini atau garis adalah bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis
wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan ke bawahan.
§ Ciri-cirinya:
1. Jumlah
karyawannya sedikit
2. Selain
top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3. Sarana
dan alatnya terbatas
4. Hubungan
atasan dan bawahan bersifat langsung
5. Bentuk
lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top
manajer.
§ Kebaikan:
1. Atasan
dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2. Rasa
solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3. Proses
Decesion making berjalan cepat
4. Disiplin
dan loyalitas tinggi
5. Rasa
saling pengertian antar anggota tinggi
§ Keburukan:
1. Ada
tendensi gaya kepemimpinan otokratis
2. Pengembangan
kreatifitas karayawan terhambat
3. Tujuan
top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4. Karyawan
tergantung pada satu orang dalam organisasi
2. Organisasi
Fungsional
Organisasi
fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenag dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk
dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
§ Ciri-cirinya:
1. Organisasi
kecil
2. Didalamnya
terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3. Spesialisasi
dalam pelaksanaan tugas
4. Target
yang hendak dicapai jelas dan pasti
5. Penngawasan
dilakukan secara ketat
§ Kebaikan:
1. Program
terarah, jelas dan cepat
2. Anggara,
personalia dan sarana tepat dan sesuai
3. Kenaikan
pangkat pejabat fungsional cepat
§ Keburukan
1. Pejabat
fungsioanal bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2. Koordinasi
sulit dilaksanakan
3. Pangkat
pejabat fungsioanal lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi
sulit untuk dilaksanakan
3. Organisasi
Garis dan Staff
Organisasi
lini dan staff adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian
di bawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih
pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetappi hanya sebagai
penasehat.
§ Ciri-cirinya:
1. Hubungan
atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2. Karyawan
banyak
3. Organisasi
besar
4. Ada
dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
a. Personel
lini
b. Personel
Staff
§ Kebaikan:
1. Ada
pembagian tugas yang jelas
2. Kerjasama
dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3. Pengembangan
bakat segenap anggota organisasi terjamin
4. Staffing
dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man on the right place
5. Bentuk
organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
§ Keburukan:
1. Tugas
pokok orang-orang sering dinomorduakan
2. Proses
Decesion making berliku-liku
3. Jika
pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotisme spoilsystem
patronage
4. Persaingan
tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lainnya
4. Organisasi
Fungsional dan Garis
Organisasi
fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada ke kepala bagian dibawahnya yang mempunyai
keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang
koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
§ Ciri-cirinya:
1. Tidak
tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2. Spesialisasi
secara praktis pada pejabat fungsional
3. Pembagian
kerja dan pelompiahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
§ Kebaikan:
1. Solidaritas
tinggi
2. Disiplin
tinggi
3. Produktifitas
tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
4. Pekerjaan-pekerjaan
yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
§ Keburukan:
1. Kurang
fleksibel dan tour of duty
2. Pejabat
fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari
satu orang
3. Spesialisasi
memberikan kejenuhan
5. Organisasi
Matrik
Organisasi
Matrik desebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi dimana
pengguna struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai
keterampilan dimasing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi
menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
Organisasi
matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya
dibidang penelitian dan pengembangan.
6. Organisasi
Komite
Organisasi
Komite adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinannya dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komete atau
dewan atau board dengan pluralistik manajemen.
§ Kebaikan:
1. Pelaksanaan
decesion making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang
saham atau dewan.
2. Kepemimpinan
yang bersifat otokratis sangat dikit
3. Dengan
adanya tour of duty maka perkembangan karier tejamin
§ Keburukan:
1. Proses
decesion making sangat lamban
2. Biaya
oprasional sangat tinggi
3. Kalau
ada masalah sering terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
·
Prinsip-prinsip
Organisasi
Prinsip-prinsip
organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian
Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1. Organisasi
Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2. Prinsip
Skala Hirarkhi.
Dalam
suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan.
3. Prinsip
Kesatuan Perintah.
Dalam
hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada
seorang atasan saja.
4. Prinsip
Pendelegasian Wewenang.
Seorang
pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga
perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan
tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5. Prinsip
Pertanggungjawaban.
Dalam
menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada
atasan.
6. Prinsip
Pembagian Pekerjaan.
Suatu
organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas
jalannya organisasi.
7. Prinsip
Rentang Pengendalian.
Artinya
bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional. Rentang
kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu
organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8. Prinsip Fungsional.
Bahwa
seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
9. Prinsip
Pemisahan.
Bahwa
beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada
orang lain.
10. Prinsip
Keseimbangan.
Keseimbangan
antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal
ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan.
11. Prinsip
Fleksibilitas
Organisasi
harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi
dalam mencapai tujuannya.
12. Prinsip
Kepemimpinan.
Dalam
organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
·
Keterampilan
Manajemen yang Dibutuhkan
Robert
L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan dasar yang diperlukan
seorang manajer adalah:
1. Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer
tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep
tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu
rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan
atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan
keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
3. Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki seorang manajer, yaitu:
1. Keterampilan
manajemen waktu
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah
$800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap
menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan
tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
·
Sebab
Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Sebab
keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dapat ditinjau dari beberapa
faktor, yaitu:
§ Faktor
intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat
meliputi pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan
pengembangan organisasi, dan sebagainya.
§ Faktor
ekstern: faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi
keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.
Sumber:
http://mudaandikameiza.blogspot.com/
komsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7149/Bab+2-pbisnis.pdf
http://dahlia-lya.blogspot.com/2012/01/bab-v-manajemen-dan-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar