Kamis, 17 Januari 2013

BAB 5 Manajemen dan Organisasi


Bab V
Manajemen dan Organisasi
1.      Manajemen
·         Pengertian dan Peran Manajemen
Definisi manajemen menurut Profesor Oei Liang Lee adalah sebagai berikut:
Ø  Manajemen adalah ilmu atau seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan serta menagawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ø  Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin. Akan tetapi perlu diperhatikan bahawa dalam mencapai tujuan perusahaan harus memperhatikan secara optimal terhadap kepentingan-kepentingan yang menyangkut kepentingan konsumen, penanaman modal, anggota perusahaan (karyawan), pemerintah, masyarakat dan supplier.
Ø  Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manager untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
§  Peranan Manajemen
Ø  Melaksanakan kegiatan Planning, Organizing, Leading and Controlling melalui peranan yang harus dilakukan antar pribadi (hubungan interpersonal) yang sangat membantu melaksanakan tugas pekerjaan.
Ø  Pemberi informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan pekerjaannnya terutama informasi mengenai policy perusahaan (Informational Role)
Ø  Mengimplementasikan suatu keputusan perusahaan di dalam kegiatan perusahaan (Decesion Role)
§  Tujuan-tujuan Manajemen, terdiri atas 4 :
1.      Manajemen Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2.      Manajemen Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3.      Manajemen Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4.      Manajemen Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.

·         Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen merupakan perincian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam mengelola perusahaan, dimana secara garis besar fungsi manajemen dibagi menjadi 5 bagian yaitu:
a.       Planning
b.      Organizing
c.       Directing
d.      Coordinating
e.       Controlling
a.       Planning Perencanaan
Planning adalah suatu fungsi pemilihan alternatif melalui suatu proses yang rasional untuk mengambil keputusan terhadap objective perusahaan, policy, program maupun prosedur untuk memperbaikinya.
      Fungsi planning dalam manajemen merupakan fungsi dasar dari fungsi-fungsi yang lainnya, karena perencanaan merupakan tujuan, arah, strategi, aturan maupun program yang akan selalu menajadi bagian penting dari pelaksanaan fungsi, mamajemen lainnya.
      Pengambilan keputusan dalam fungsi perencanaan agar dapat disebut sebagai tindakan yang rasional harus memenuhi syarat sebagai berikut:
§  Dapat menganalisa danmenilai dari berbagai alternatif yang sesuai dengan tujuan perusahaan yang hendak dicapai perusahaan
§  Mempunyai kemauan yang teguh dan optimis untuk yakin akan keberhasilan pelaksanaan perencanaan
§  Bisa memperkirakan kekurangan yang terjadi dan menagantisipasinya
Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut:
a.  Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b.  Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.  Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d.  Memudahkan pengawasan.
e.  Mendorong orang memberikan prestasi.
b.      Organizing (Pengorganisasian)
Fungsi pengorganisasian adalah kegiatan dalam menentukan macam kegiatan beserta jumlah kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan maupun pengelompokan kegiatan-kegiatan beserta orang-orangnya yang sesuai dengan kegiatannya disertai adanya pendelegasian wewenang.
Ada empat bagian penting yang perlu diketahui dalam pengorganisasian, yaitu:
1.      Staffing
Staffing merupakan suatu kegiatan yang melakukan pembagian kelompok-kelompok kerja menurut jenisnya beserta pengisian orang-orang yang sesuai dengan keahliannya.
2.      Delegation of Authority
Yaitu pendelegasian wewenang dari seorang atasan kepada bawahannya sesuai dengan struktur organisasi maupun kedudukan bawahannya/ kemampuan bawahannya.
3.      Departementasi
Yaitu pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sejenis untuk kemudian dipisahkan dengan kegiatan lainnya dimana antara pengelompokan kegiatan tersebut tetap terjalin koordinasi dalam kerja sama.
4.      Personalia
Kepegawaian ini sangat penting dalam hubungannya dengan para bawahan baik hubungan bersifat formal (sesuai dalam strutur organisasi) maupun informal (timbul karena kebutuhan sosialisasi anggota).
c.       Directing
Directing atau pengarahan (= actuating = leading = commanding) adalah kegiatan yang khususnya ditunjukan untuk mengatasi dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pemimpin secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefesien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
d.      Koordinasi
Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan seorang menejer ajar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiatan sehingga bisa mencapai tujuan organisasi.
e.       Controlling (Pengawasan)
Pengawasan merupakan fungsi yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan perencanaan yang telah ditetapkan.

·         Ciri-ciri Manajemen Profesioanal
Ciri-Ciri Manajer Profesioanal:
1.      Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2.      Berpandang jauh kedepan.
3.      Berwawasan luas.
4.      Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil.

·         Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
§  Menurut  Robert  L.Katz :
1.      Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2.      Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3.      Keterampilan teknis (technical skill)
§  Menurut  ricky W. Griffin:
1.      Keterampilan manajamen waktu.
2.      Keterampilan membuat keputusan.

2.      Organisasi
·         Definisi Organasasi
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur  dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan.
Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1.      Prof Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
2.      Drs. Malayu S.P Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
3.      Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4.      James D Mooney
Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
5.      Chester L Bernard (1938)
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih (Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
6.      Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).



7.      Stoner
Mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
8.      Stephen P. Robbin
Menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

·         Pentingnya Mengenal Organisasi
a.       Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b.      Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.       Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

·         Bentuk-bentuk Organisasi
Bentuk struktur organisasi dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:
1.      Organisasi Lini
Organisasi Lini atau garis adalah bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan ke bawahan.        
§  Ciri-cirinya:
1.      Jumlah karyawannya sedikit
2.      Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3.      Sarana dan alatnya terbatas
4.      Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung
5.      Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer.
§  Kebaikan:
1.      Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2.      Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3.      Proses Decesion making berjalan cepat
4.      Disiplin dan loyalitas tinggi
5.      Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
§  Keburukan:
1.      Ada tendensi gaya kepemimpinan otokratis
2.      Pengembangan kreatifitas karayawan terhambat
3.      Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4.      Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi
2.      Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenag dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
§  Ciri-cirinya:
1.      Organisasi kecil
2.      Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3.      Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4.      Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.      Penngawasan dilakukan secara ketat
§  Kebaikan:
1.      Program terarah, jelas dan cepat
2.      Anggara, personalia dan sarana tepat dan sesuai
3.      Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
§  Keburukan
1.      Pejabat fungsioanal bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2.      Koordinasi sulit dilaksanakan
3.      Pangkat pejabat fungsioanal lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit untuk dilaksanakan
3.      Organisasi Garis dan Staff
Organisasi lini dan staff adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetappi hanya sebagai penasehat.
§  Ciri-cirinya:
1.      Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2.      Karyawan banyak
3.      Organisasi besar
4.      Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
a.       Personel lini
b.      Personel Staff
§  Kebaikan:
1.      Ada pembagian tugas yang jelas
2.      Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3.      Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4.      Staffing dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man on the right place
5.      Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
§  Keburukan:
1.      Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
2.      Proses Decesion making berliku-liku
3.      Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotisme spoilsystem patronage
4.      Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lainnya
4.      Organisasi Fungsional dan Garis
Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada ke kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
§  Ciri-cirinya:
1.      Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2.      Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3.      Pembagian kerja dan pelompiahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
§  Kebaikan:
1.      Solidaritas tinggi
2.      Disiplin tinggi
3.      Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
4.      Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
§  Keburukan:
1.      Kurang fleksibel dan tour of duty
2.      Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
3.      Spesialisasi memberikan kejenuhan
5.      Organisasi Matrik
Organisasi Matrik desebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi dimana pengguna struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya dibidang penelitian dan pengembangan.
6.      Organisasi Komite
Organisasi Komite adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinannya dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komete atau dewan atau board dengan pluralistik manajemen.  
§  Kebaikan:
1.      Pelaksanaan decesion making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham atau dewan.
2.      Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat dikit
3.      Dengan adanya tour of duty maka perkembangan karier tejamin
§  Keburukan:
1.      Proses decesion making sangat lamban
2.      Biaya oprasional sangat tinggi
3.      Kalau ada masalah sering terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

·         Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1.      Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2.      Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3.      Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4.      Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.  Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan  mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5.      Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6.      Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7.      Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.  Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8.      Prinsip  Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9.      Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10.  Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. 
11.  Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12.  Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.


·         Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan dasar yang diperlukan seorang manajer adalah:
1.      Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.      Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.      Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki seorang manajer, yaitu:
1.      Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2.      Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

·         Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dapat ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:
§  Faktor intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi, dan sebagainya.
§  Faktor ekstern: faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.



Sumber:
http://mudaandikameiza.blogspot.com/
komsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7149/Bab+2-pbisnis.pdf
http://dahlia-lya.blogspot.com/2012/01/bab-v-manajemen-dan-organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar