Sabtu, 27 Desember 2014

Tugas Softskill ke-3

Rasio Keuangan Perusahaan
1.      Pendahuluan
Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio. Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : “ Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan”.
Analisa Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–angka dalam laporan keuangan dan trend angka –angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang. Menurut Van Horne ( 2005 : 234) : “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri”.
Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati – hatian dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Menurut Kown (2004: 108) : Rasio keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan yaitu :
1.      Bagaimana Likuiditas Perusahaan
2.      Apakah Manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva
3.      Bagaimana perusahaan didanai
4.      Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian
yang cukup.
Hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan rata – rata pembanding yang tepat bagi perusahaan yang mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri yang berlainan. Sebagai salah satu bentuk informasi yang relevan dan kegunaanya yang efektif dalam menganalisa rasio dalam pengambilan keputusan. Dalam melakukan analisa, penganalisa dapat menggunakan dua macam perbandingan yaitu :
1.      Membandingkan rasio sekarang dengan rasio – rasio yang lalu atau dengan rasio – rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
2.      Membandingkan rasio perusahaan dengan rasio –rasio yang sejenis dengan perusahaan lain yang sejenis, dan pada waktu yang sama.














2.      Isi
Contoh soal pada laporan keuangan perusahaan PT COLORPAK INDONESIA, Tbk.
http://pandubudimulya.files.wordpress.com/2013/11/clpi_financial_statements-2010.jpg
Menurut Sumber datanya Van Horne ( 2005 : 234) : Angka rasio dapat dibedakan atas :
1.      Rasio – rasio neraca ( Balance Sheet Ratio ), yaitu ratio – ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, current asset to total asset ratio, current liabilities to total asset ratio dan lain sebagainya.
2.      Rasio – rasio Laporan Laba Rugi ( Income Statement Ratio ), ialah data yang disusun dari data yang berasal dari income statement, misalnya gross profit, net margin, operating margin, operating ratio dan sebagainya.
3.      Rasio –rasio antar Laporan Keuangan ( Intern Statement Ratio), ialah ratio –ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainya berasal dari income statement, misalnya asset turnover, Inventory turnover, receivable turnover, dan lain sebagainya.
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu : Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas ( Leverage ), dan Rasio Rentabilitas.
1.      Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne :”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
a.       Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Rumus  :
Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar)
Pada tahun 2010, CR = (227.819.168.461 / 123.450.557.939) = 1,845
Kesimpulan: setiap Rp.1 utang lancer dijamin oleh 1,8 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 1,8 : 1

b.      Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar))
Pada tahun 2010, ((QR = 227.819.168.461 – 82.424.270.814 / 123.450.557.939)) = 1.17
Kesimpulan: rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan PT.COLORPACK INDONESIA 1,17 maka keadaanya sangat baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan.

2.      Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
a.       Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya.
Rumus:
Total Debt  to Asset  Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%
Pada tahun 2010, = (140.879.700.667 / 275.390.730.449) = 0,511 = 51%
Kesimpulan: pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2010 artinya bahwa setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan Rp.51,- dibiayai dengan utang dan Rp.49 disediakan oleh pemegang saham.
















3.      Penutup
-          Kesimpulan
Dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan, dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut sehat, dapat mengahasilkan laba dan dapat  menjalankan perusahaan tereebut untuk tahun-tahun selanjutnya.


























Daftar Pustaka
Searching google :

Jumat, 07 November 2014

Tugas Softskill ke 2 (Pajak)

Pajak
1.      Pendahuluan
Menurut rochmat sumitro (1988:12) : ”Pajak adalah iuran rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat di paksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat di tunjukkan dan yang di gunakan untuk membayar pengeluaran umum”.“Dapat di paksakan” mempunyai arti,apabila utang pajak tidak di bayar,utang tersebut di tagih dengan kekerasan, seperti surat paksa, sita, lelang dan sandera. dengan demikian, ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak adalah sebagai berikut.
·         Pajak di pungut berdasarkan Undang-Undang
1.      Jasa timbal tidak di tunjukkan secara langsung
2.      Pajak dipungut oleh pemerintah,baik pemerintah pusat maupun  pemerintah daerah.
3.      Dapat di paksakan (bersifat yuridis)
Menurut Brotodiharjo,R (1982:2) : “Pajak adalah iuran rakyat kepada negara (yang dapat di paksakan) yang terutang oleh wajib pajak membayarnya berdasarkan peraturan-peraturan,dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat di tunjuk dan yang dapat di gunakan untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah”.
Menurut Tony Marsyahrul (2004:5) : “Pajak daerah adalah pajak yang di kelolah oleh pemerintah daerah (baik pemerintah daerah TK.I maupun pemerintah daerah TK.II) dan hasil di pergunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan daerah (APBD)”.
Menurut Mardiasmo, (2002:5) : “Pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat di paksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di gunakan untuk membiayai penyelenggarakan pemerintah daerah dan pembangunan daerah”.
·         Jenis-Jenis Pajak Daerah
Berdasarkan Undang-Undang No.34 Tahun 2000 jenis-jenis pajak daerah adalah sebagai berikut
Pajak Daerah Kabupaten/Kota menurut UU 34/2000 terdiri dari
a.       Pajak Hotel.
b.      Pajak Restoran
c.       Pajak Hiburan
d.      Pajak Reklame
e.       Pajak Penerangan Jalan
f.       Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
g.      Pajak Parkir

2.      Isi
Tidak bisa dipungkiri, kemajuan sebuah daerah sangat bergantung kepada pajak, dan itu berarti sangat bergantung kepada warganya, karena pajak daerah dibayarkan serta dikontribusikan oleh warga. Tidak berlebihan pula bila ditegaskan bahwa kemajuan kota Malang hingga usianya yang ke-100 tahun, bersumber dari energy kebersamaan warganya, yang satu diantaranya bersumber pada pendapatan dari pajak daerah. Maka merupakan sebuah realitas di usianya yang se abad, ditegaskan bahwa kota Malang adalah Kota Sadar Pajak, Pajak Wujudkan Kemandirian Daerah, dan Pajak Untuk Kemakmuran Bhumi Arema. Itu pula yang mendasari serta menguatkan apabila pembiayaan pembangunan terbesar bersumber pada pendapatan dari sektor pajak daerah. Terpotrek dari komposisi APBD kota Malang selama ini yang menempatkan sector pajak daerah sebagai pilar pokok atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pembiayaan pembangunan di kota Malang.
Diperlukan langkah inovasi dan kreatifitas untuk mampu menempatkan pajak daerah selaku pilar bagi terwujudnya kemandirian daerah dengan muaranya adalah kemakmuran bagi bhumi Arema. Langkah inovasi dihembuskan Walikota Malang, H. Moch. Anton untuk mengoptimalkan pendapatan pajak daerah sekaligus meningkatkan mutu pelayanan pajak daerah, melalui program E-Tax (Pajak Online). Diletakkan pada semangat layanan berbasis IT, dalam rangka mendorong tingkat kebutuhan pelaporan pajak, peningkatan kualitas pelayanan perpajakan daerah serta optimalisasi pajak daerah. Bekerjasama dengan pihak BRI melalui sarana cash management system, program E-Tax diarahkan pada pajak yang bersifat self assessment yakni Pajak Restoran, Pajak Hotel, Pajak Hiburan dan Pajak Parkir. Program yang dilaunching Walikota Malang Abah Anton pada tanggal 28 Oktober 2013, akan dikembangkan tidak semata terkait dengan E-SPTPD (pelaporan pajak secara online) dan E-SSPD (pembayaran pajak secara online/auto debet), namun untuk kota Malang juga mulai di desain untuk E-STPD (penagihan tunggakan pajak secara online).
·         Keunggulan Program :
a.       Efektifitas dan efisieni pelayanan perpajakan daerah, karena wajib pajak tidak perlu lagi datang langsung ke kantor Dinas  Pendapatan Daerah Kota Malang
b.      Meminimalisir potensi kesalahan dalam pelaporan pajak, karena transaksi yang terekam bersifat real time, per hari dan per bill number
c.       Meminimalisir dan menghindari terjadinya transaksional dalam penetapan tariff pajak karena layanan tidak lagi bersifat person by person, namun sudah by system (machine)
d.      Terbangunnya prinsip transparansi, fairness dan akuntabel
e.       Paperless system
Sejalan hal itu, ragam program terobosan terus dilakukan pula oleh Dispenda Kota Malang, meliputi :
1.      Pembentukan Satuan Tugas Peningkatan Pajak Daerah
2.      Implementasi Pajak on Line (E-Tax)
3.      Pembentukan Unit Pelaksanaan Lapangan (UPL) Perpajakan Daerah
4.      Penyederhanaan Proses Pengurusan BPHTB
5.      Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Reklame
6.      Ektensifikasi Pajak Hotel melalui Penjaringan Usaha Kost
7.      Menaikkan nilai jual Objek PBB
8.      Pelaksanaa Jalan Sehat Sadar Pajak
9.      Rencana pembentukan UPTD
10.  Pembentukan Operasi Gabungan Sadar Pajak
11.  Operasi simpatik panutuan pajak bekerjasama dengan Bank Jatim ke wilayah kelurahan (blusukan), dengan pola jeput bola / pro aktif pelayanan pembayaran PBB serta pembertian paket sembako untuk warga yang membayar PBB.
Pajak Daerah
Tahun
Target
Realisasi
%
Hasil Pajak Daerah
2009
Rp.   49.144.638.669,90
Rp.   49.467.066.282,96
100,66

2010
Rp.   56.142.003.282,90
Rp.   60.151.082.871,20
107,14

2011
Rp. 104.644.701.180,71
Rp. 125.332.979.877,83
119,77

2012
Rp. 125.828.676.756,77
Rp. 140.684.773.512,31
111,81

2013
Rp. 210.287.899.778,18
Rp. 283.499.748.162,57
113,42
3.      Kesimpulan
Kemajuan sebuah daerah sangat bergantung kepada pajak, dan itu berarti sangat bergantung kepada warganya, karena pajak daerah dibayarkan serta dikontribusikan oleh warga. Untuk memajukan suatu Daerah salah satunya dengan tertib dalam pembayaran pajak. Salah satu contohnya adalah Kota Malang yang maju karena warganya yang tertib membayar pajak.
Pemerintah Daerahnya pun juga terus memberikan inovasi-inovasi agar memberika efek menarik untuk warganya tertib membayar pajak























Daftar Pustaka
Media Cetak : Koran Bisnis Indonesia terbit Selasa, 1 April 2014 pada halaman 9

http://jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/27/pengertian-dan-macam-macam-pajak-daerah/

Jumat, 10 Oktober 2014

Tugas 1 Softskill (Bahasa Indonesia 2)

Budgeting Akuntansi
                                
1.      Pendahuluan
Perencaan anggaran sangat dibutuhkan dalam bidang ataupun kegiatan apapun, termasuk dalam penganggaran pada akuntansi. Penganggaran dalam akuntansi dibutuhkan untuk perencaan kedepan ataupun perbandingan antara periode sebelumnya dalam setiap kegiatan.
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis disetiap organisasi adalah proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran organisasi. (Wikipedia).

2.      Isi
Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai berikut: "…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu."
Pengertian anggaran menurut Munandar, 1996 (budget) ialah suatu rencana yang disusun  secara sistematis,  meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Dalam lingkup manajemen sektor publik, penganggaran dan akuntansi bermakna sebagai planning dan controlling (Nyland dan Pettersen, 2004). Maksudnya, jika anggaran merupakan suatu rencana, maka akuntansi yang datanya bersifat historis akan dapat menjadi fungsi pengendali. Penerapan anggaran dan akuntansi di sektor publik menunjukkan adanya kecenderungan bahwa organisasi sektor publik dikontrol oleh sistem akuntansi dan/atau prosedur evaluasi yang membandingkan antara tujuan dan hasil.
Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung (menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya akutansi akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap.
Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien atau in-efisisen, efektif atau inefektif, dst, Oleh karena itu semua teknik pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget.
Budget sudah seharusnya mencakup seluruh kegiatan perusahaan, sehingga fungsi budget benar-benar dapaaat berjalan. Budget yang menyeluruh tersebut di namakan budget Komprehensif (Comphrehensive Budget).
Tugas penyusunan budget merupakan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi perusahaan. Namun demikian tugas penyusunan budget selanjutnya dapat didelegasikan kepada bagian yang terkait pada perusahaan (tergantung struktur perusahaan). Berikut ini beberapa bagian yang dapat memperoleh pendelagasia penyusunan budget:
a.       bagian administrasi  (bagi perusahaan kecil) , karena seluruh data aktivitas perusahaan baik produksi, pemasaran maupun yang lainnya terkumpul pada bagian ini.
b.      panitia budget (bagi perusahaan besar), terdiri dari pimpinan dan wakil masingmasing bagian terkaita.
Budget yang selesai disusun baik oleh bagian administrasi maupun panitia budget (tergantung organisasi perusahaan), disebut sebagai draft budget (rancangan budget), sedangkan apabila rancangan tersebut telah diserahkan,disetujui  dan disahkan oleh pimpinan teritnggi perusahaan disebut sebagai Budget yang definitif.
·         Unsur yang melekat pada budget:
a.       Rencana
Recana merupakan penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang dengan spesifikasi khusus, misalnya disusun secara sistematis mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter.
Beberapa alasan diperlukannya “rencana” bagi perusahaan:
-          adanya ketidakpastian di masa yang akan datang
-          banyaknya alternatif di masa yang akan datang.
-          rencana merupakan pedoman kerja perusahaan
-          rencaa sebagai alat koordinasi kegiatan dari seluruh bagian yang ada di perusahaan.
-          rencana sebagai alat pengawasan (control) terhadap pelaksanaan.
b.      Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Unsur ini bermakna bahwa budget mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan, (pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi dan kegiatan yang berkaitan dengan sumberdaya manusia).
c.       Dinyatakan dalan unit (satuan) moneter
Budget dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam, yakni satuan ”rupiah”, mengingat satuan dari berbagai kegiatan pada dasarnya berbeda misalnya: untuk bahan mentah kilogram, tenaga kerja jam kerja per minggu dst.
d.      Jangka waktu tertentu yang akan datang.
Unsur ini menyatakan bahwa budget berlaku untuk masa datang, hal ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam budget adalah taksiran –taksitan (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.
Berkaitan dengan jangka waktu, budget dikenal dengan :
-          budget strategis
budget yang berlaku untuk jangka panjang/lebih dari 1 periode akuntansi/ 1 tahun.
-          budget Taktis
budget yang berlaku untuk jangka pendek. Budget yang disusun untuk 1 periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan budget Periodik (periodikal budget), sedangkan budget yang disusun untuk jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi misalnya jangka tiga bulanan, danse bagainya disebut sebagai budget bertahap (continous budget).
·         Kegunaan budget:
a.       sebagai pedoman kerja
b.      sebagai alat pengkoordinasian kerja
c.       sebagai alat pengawasan kerja/tolok ukur

3.      Kesimpulan
Akuntansi berperan sebagai pemasok data untuk menyusun Budget, dan sekaligus berperan sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi pelaksanaan Budget, maka pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam Akuntansi harus sejalan dengan teknik pencatatan dan sistematika dalam Budget.





























4.      Daftar Pustaka
Google Search :