BAB I
Ruang Lingkup Bisnis
1.
Pengertian Bisnis dan Jenisnya
Definisi Bisnis menurut para ahli
·
Huat, T Chwee, 1990
Bisnis
sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
masyarakat (bussiness is then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our
society).
·
T. Chwee 1990
Menurutnya,
bisnis merupakan suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat. Sementara itu, menurut Grifin dan Ebert, bisnis adalah
suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan.
·
Musselman dan
Jackson 1992
Mereka
mengartikan bahwa bisnis adalah suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan
keinginan ekonomis masyarakat, perusahaan yang diorganisasikan untuk terlibat
dalam aktivitas tersebut.
·
Gloss, Steade dan
Lowry 1996
Mereka
mengartikan bahwa bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang
menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki
standart serta kualitas hidup mereka.
·
Griffin dan Ebert 1996
Beliau
mengartikan bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang
diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi
perusahaan yang memilki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha,
maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti
pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.
·
Allan Afuah 2004
Beliau
mengartikan bahwa bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk
menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber
daya menjadi barang atau jasa yang di inginkan konsumen.
·
Mahmud
Machfoedz
Berpendapat
bahwa bisnis adalah suatu usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok
orang yang terorganisasi agar bisa mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan
menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
·
Steinford
Mengartikan
bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Menurut Steinford, jika kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga
bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut
sambil memproleh laba.
·
Hughes dan Kapoor
Beliau
mengartikan bisnis adalah aktifitas
melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit
(laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan
pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs)
pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan
kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala
usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.
·
Ilmu ekonomi
Suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan suatu
kegiatan atau cara yang digunakan oleh suatu organisasi maupun secara
individual dalam rangka menciptakan atau mengembangkan suatu barang ataupun
jasa demi memenuhi kebutuhan konsumen dengan tujuan untuk mencari keuntungan yang maksimal.
Bisnis → business → busy → sibuk
Ciri-ciri Bisnis sebagai berikut:
1. Merupakan kegiatan individu atau kelompok.
2. Terorganisasi (adanya manajemen).
3. Memproduksi barang atau jasa.
4. Menciptakan nilai.
5. Produksi dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
6. Melakukan transaksi atau pertukaran
7. Mendapatkan laba (keuntungan) dari
kegiatannya.
Persamaan dan Perbedaan yang terdapat dalam Definisi
Persamaan
Pada umumya definisi bisnis yang dikutip oleh para ahli
bisnis cenderung sama yakni bisnis
adalah kegiatan usaha yang terorganisasi untuk menghasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dan bertujuan menghasilkan profit (laba),
yang kemudian laba tersebut digunakan untuk usaha meningkatkan laba atau
perusahaan yang lebih besar lagi.
Perbedaan
Perbedaan definisi yang dikutip para ahli bisnis tidak
begitu menonjol. hanya terdapat perbedaan dalam kutipan “Hughes dan Kapoor”
dengan yang lain terdapat pernyataan “orang yang mengusahakan uang dan waktunya
dengan menanggung resiko artinya bisnis itu mengandung resiko yang harus
ditanggung oleh pelaku bisnis tersebut yakni laba atau rugi.
Klasifikasi
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai
akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari
banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis
berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari
barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik
seperti mobil atau pipa.
Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan
mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan.
Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
Pengecer dan
distributor adalah pihak yang
berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan
toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
Lihat pula: Waralaba
Bisnis
pertanian dan pertambangan adalah bisnis
yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
Bisnis
finansial adalah bisnis yang mendapatkan
keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
Bisnis
informasi adalah bisnis menghasilkan
keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual
property).
Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik,
seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
Bisnis real
estate adalah bisnis yang
menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan
properti, rumah, dan bangunan.
Bisnis
transportasi adalah bisnis yang
mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari
sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
§ Kegiatan
Bisnis
Ø Perdagangan
Ø Pengangkutan
Ø Penyimpanan
Ø Pembelanjaan
Ø Pemberiaan
informasi
2.
Tujuan Kebijakan Bisnis
Dalam menentukan aturan pada
usaha – usaha yang dilakukan oleh warganya, pemerintah menetapkan kebijakan
yang bertujuan untuk keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan ini
merupakan sebagian dari aturan yang diterapkan untuk menstabilisasikan bisnis
di Indonesia. Di bawah ini merupakan beberapa tujuan pemerintah dalam
menerapkan kebijakan bisnis di Indonesia.
·
Melindungi usaha
kecil dan menengah.
Kebijakan bisnis dibuat untuk
melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas bisnis di Negara kita ini
di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas. Kebijakan sangat bermanfaat
untuk mencegah usaha kecil yang biasanya
tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah berusaha. Padahal justru
usaha kecil inilah yang perlu
dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunnyai daya saing.
Dengan berkembangnya usaha kecil dan menengah maka Indonesia secara perlahan
mulai bisa memajukan perkonomian bangsa.
·
Melindungi
lingkungan hidup sekitarnya.
Sebenarnya negara kita adalah
negara yang kaya dengan lingkungan hidup, dengan mengelola lingkungan hidup
yang ada di Indonesia secara baik dan benar maka tidak perlulah bangsa
Indonesia mendapatkan berbagai masalah. Oleh karena itu pemerintah menetapkan
aturan-aturan yang bertujuan untuk melindungi lingkungan hidup sekitar, mungkin
aturan itu hanya dianggap oleh sekian banyak warga sebagai tulisan biasa.
Padahal aturan-aturan itu sangat berarti bagi kelangsungan makhlluk hidup
khususnya manusia.
·
Melindungi
konsumen.
Bisnis yang baik adalah usaha
bisnis yang mementingkan pelayanan kepada konsumen. Konsumen adalah raja yang
perlu dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan atau dikecewakan oleh karena
mengkonsumsi jasa atau barang yang diproduksi dari para pebisnis tersebut.
Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang terbaik dan pelayannya pun
harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari
para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan bekerja sama kembali.
·
Pendapatan
pemerintah.
Banyaknya bisnis yang
beroperasi di Negara kita ini tentunya juga memberikan keuntungan bagi Negara
kita juga. Bisnis yang beroperassi memiliki kewajiban untuk membayar pajak
kepada pemerintah. Inilah yang sering kita sebut dengan devisa. Semakin banyak
untung/laba yang diperoleh suatu uasaha bisnis, semakin besar pula ia harus
membayar pajak Negara demikian sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut
digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah
di Negara kita ini. Namun sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya
menjadi hak rakyat ini (korupsi).
3.
Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar
Jenis-jenis
sistem perekonomian:
1.
Kapitalisme atau Liberalisme
Sistem ekonomi liberalisme atau kapitalisme, yaitu suatu
sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh kepada setiap individu untuk
bersaing mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam sistem ekonomi ini
peranan pemilik modal sangat dominan.
Ciri-ciri
sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut:
1.
setiap individu bebas memiliki faktor-faktor produksi.
2.
setiap individu bebas memilih pekerjaan.
3.
setiap individu bebas mengadakan perjanjian-perjanjian.
4.
pemerintah secara tidak langsung mengatur kehidupan ekonomi.
Negara-negara
yang menganut sistem ekonomi ini contohnya Jepang, Amerika Serikat, Australia,
dan sebagainya.
2.
Sosialisme atau Etatisme
Sistem ekonomi sosialisme atau etatisme, yaitu suatu sistem ekonomi yang
dipegang dan dikuasai penuh oleh negara. Adapun maksud pemerintah menguasai
perekonomian ini yaitu untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Contohnya
adalah Perancis
Ciri-ciri
sistem ekonomi sosialisme, diantaranya:
1. tidak adanya
kebebasan bagi individu dalam berusaha.
2. perekonomian
dikuasai dan diatur oleh pemerintah.
3. hak milik
perorangan atas modal dan alat-alat produksi tidak diakui.
3.
Fasisme
Dalam
sistem ekonomi fasisme, pemerintah melakukan pengendalian dalam bidang
produksi, sedangkan kekayaan dimiliki oleh pihak swasta. Dalam
praktik Fasisme dan Komunisme adalah dua gejala dari penyakit yang sama.
Keduanya sering dikelompokkan sebagai sistem totaliter. Keduanya sama dalam hal
pemerintahan, yaitu kediktatoran satu partai.
4.
Komunisme
Sistem ekonomi komunisme adalah suatu
sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh
sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki
kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.
Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh
pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Contohnya adalah RRC.
5.
Campuran
Dalam sistem
ekonomi campuran pemerintah dan swasta
(masyarakat) saling berinteraksi dalam memcahkan masalah ekonomi, kegiatan
ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar anmun sampai batas tertentu
pemerintah tetap melakukakn kendali dan campur tangan. Tujuan pemerintahh
melakuakan hal terrsebut agar perkonomian tidak lepas kendali sama sekali dan
tidak menguntungkan pemillik modal besar. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar
melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti
Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat
tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya
larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur,
pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara
perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah
melakukan privatisasi—pengubahan status perusahaan.
Sistem Pasar terbagi dari 4
bagian:
1.
Monopoli
2.
Monopsoni
3.
Oligopoli
4.
Sistem Pasar Persaingan Sempurna
4.
Kesempatan Bisnis/Usaha
Dalam dunia bisnis, setiap peliang dan
kesempatan yang bisa
di manfaatkan dengan baik akan menghasilkan sebuah keuntungan. Tidak hanya dari
segi financial namun juga dari konektivitas yang terjalin dengan rekan bisnis.
Namun untuk menciptakan peluang bisnis dibutuhkan keinginan yang kuat, serta
kreativitas yang tinggi untuk kelangsungan bisnis yang akan digeluti. Seperti dapat kita telaah dari masyarakat
sekitar kita, kita dapat melakukan reset sendiri apa saja yang dibutuhkan oleh
masyarakat sekitar. Dan dari segi lokasi kita dapat meninjau apakah yang dapat
kita ciptakan dalam lokasi tempat tinggal atau lokasi lainnnya. Sebagai contoh
didaerah pedalam para masyarakat masih berjalan tanpa menggunakan alas kaki
alangkah bagusnya apabila kita memproduksi sendal dan mendristibusikannya
disana. Pasti akan sangat berpeluang emas bukan? Dari segi selera pun bisa
dapat kita tinjau balik seperti dalam lingkungan kampus yang pasti sebagian
anak menggunakan laptop atau notenook kita dapat membuat case tempat laptop tersebut
sesuai selera mereka.
5.
Unsur-unsur
Penting dalam Aktivitas Ekonomi
1.
Manusia
2.
Modal
3.
Material
4.
Metode
5.
Manajerial
6.
Mesin /peralatan
6.
Hakikat Bisnis
Dalam dunia bisnis kita akan
memahami 5 W + 1 H dalam menjalankan bisnis tersebut. Ketika sebagai pelaku bisnis,
mengetahui kedudukan bisnis dalam hubungan dengan konsumen. Dalam bisnis itu
ada pertukaran produk dan uang, singkat kata terjadi jual beli. Jadi sebuah
bisnis, dikatakan real sebuah bisnis, jika ada proses ini. Kalo tidak berarti
bukan bisnis namanya.
Bisnis sesungguhnya adalah
membantu memberikan nilai tambah dan nilai manfaat yang kita miliki untuk
menolong orang lain memecahkan persoalan yang dihadapinya. Dan pastinya saling
menguntungkan bagi kedua pihaknya, bagi si pembisnis dan si mitra pembisnis
tersebut. Setelah direnungi ternyata hal ini benar adanya. Satu contoh: bisnis
rumah makan.
7.
Mengapa Belajar Bisnis?
Menurut saya belajar bisnis itu
perlu dan penting, karena di negara kita ini (Indonesia) Pembisnis atau
pengusaha masih sangat sedikit, bukan hanya untuk mendapatkan laba saja tetapi
dengan mempelajarinya kita bisa mengetahui bagaimana menjadi pembisnis yang
hebat, yang bisa mensejahterakan karyawan-karyawannya, menguntungkan masyarakat
dan perusahan lain maupun perusahaan sendiri, Dan bisa menambah pendapatan
pajak negara dari penghasilan perusahaan kita sendiri.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar